Senin, 29 September 2008

Turunkan yang Jelek, Naikkan yang Baik (Kolesterol Bagian 3)


Hubungan antara kolesterol dengan aterosklerosis menyebabkan penatalaksanaan untuk memperbaiki kadar kolesterol. Bermacam-macam pengobatan dan perubahan gaya hidup dapat memperbaiki kolesterol dan mengurangi aterosklerosis.

Olahgraga dengan atau tanpa mengurangi berat badan meningkatkan kolesterol yang baik (HDL) dan mengurangi resiko serangan jantung dan stroke.

Diet tinggi serat dan mengurangi lemak dapat menurunkan kolesterol jahat (LDL). Stanol yang didapatkan dari tanaman digunakan sebagai pengganti lemak juga membantu menurunkan kolesterol.

Statin adalah obat yang paling sering dianjurkan untuk kolesterol yang tinggi. Statin mampu menurunkan kolesterol jahat (LDL) hingga 60% atau lebih. Statin juga dapat meningkatkan HDL. Dalam penelitian, statin mengurangi tingkat serangan jantung, stroke dan kematian akibat aterosklerosis.

Jenis-Jenis Kolesterol (Kolesterol Bagian 2)


Lazimnya kita mengenal ada 2 jenis kolesterol, yaitu:
Kolesterol jahat yang juga disebut Low Density Lipoprotein (LDL) yang mempunyai susunan kima yang dapat merusak pembuluh darah. Pada daerah yang rusak menyebabkan LDL lebih masuk ke dalam dinding pembuluh darah. LDL akan berhenti dan terakumulasi pada dinding arteri.

Dalam dinding arteri, radikal bebas mengubah LDL menjadi bentuk yang lebih buruk yaitu LDL teroksidasi. Kolesterol ini menarik sel darah putih dan sel-sel lain untuk berusaha membersihkannya. Sel-sel ini akan memakan LDL yang teroksidasi.

Proses ini akan berlangsung terus dan dalam waktu yang lama timbunan kolesterol yang jahat, sel dan sisa-sisa akan berkembang menjadi besar dan dinamakan plak.

Koleterol yang baik disebut High Density Lipoprotein (HDL). Hdl ini merupakan penyeimbang dari LDL. HDL bersirkulasi dalam tubuh bertindak sebagai magnet kolesterol. HDL mengalihkan dan menyingkirkan kolesterol dari dalam pembuluh darah. Sebagian besar kolesterol dibuang dari tubuh disimpan dalam jaringan seperti hati atau digunakan untuk membuat hormone.

Ketika plak kolesterol terbentuk dan membesar di dalam arteri, keadaan ini dapat menyebabkan awal dari tersumbatnya aliran darah.

Plak yang terbentuk dapat stabil berarti plak berkembang dengan lambat dan terkendali. Namun plak dapat menjadi tidak stabil karena proses sel darah putih dan lain-lainnya yang mencerna LDL. Ketika proses mencerna ini, sel-sel ini melepaskan enzim yang memecahkan ikatan biologis yang mengikat plak-plak tersebut.

Plak yang tidak stabil lebih mudah robek, ketika plak ini robek, maka akan melelpaskan bahan yang dapat menyebabkan pembentukan bekuan darah dalam arteri. Dalam hirungan menit, aliran darah terputus. Hasilnya adalah serangan jantung atau stroke.

Seputar Kolesterol dan Komplikasinya ( Kolesterol Bagian 1)


Kolesterol membantu tubuh kita untuk membangun sel baru, pembentukan saraf dan produksi hormone. Hati membuat seluruh kolesterol yangdiperlukan oleh tubuh. Tetapi kolesterol juga masuk ke dalam tubuh kita melalui makanan seperti makanan hewani, misalkan susu, telur dan daging. Terlalu banyk kolesterol dalam darah dapat mengakibatkan penyakit jantung koroner.

Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah dalam waktu yang lama dapat menimbulkan bahaya aterosklerosis yaitu kekuatan dam penyempitan pembuluh darah yang pada akhirnya meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke.

Yang dimaksudkan dengan kolesterol yang tinggi bukanlah kolesterol yang berada di dalam makanan kita tetapi kadarnya di dalam darah kita.

Proses aterosklerosis dapat terjadi di usia muda. Proses ini berlangsunbg secara perlahan-lahan dan bukan dalam sekejab saja. Seiring dengan berjalannya waktu, plak ini akan membesar dan menjadi ancaman terhadap terjadinya serangan jantung dan stroke.

Hubungan antara kolesterol yang tinggi dan iritasi pada pembuluh darah dapat dijelaskan dengan salah satu teori. Asam lemak bebas yang dibawa oleh LDL dalam perjalanannya mengalami oksidasi dan mengiritasi pembuluh darah. Semakin tinggi kadar LDL, maka semakin banyak pembuluh darah yang teriritasi.

Proses aterosklerosis dimulai saat sel darah putih berjalan disepanjang dinding pelbuluh darah arteri. Sel ini berubah menajdi sel busa yang mengakumulasi lemak dan kolesterol. Bahan lain seperti kalsium juga terakumulasi di sini dan akhirnya membentuk plak aterosklerotil. Plak ini menebal dan membuat dinding pembuluh darah arteri menajdi kaku dan menghambat laju aliran darah. Ketika atroma ini pecah dapat menyebabkan bekuan darah yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.

Bila LDL adalah kolesterol yang jelek, maka HDL adalah kolesterol yang baik, membantu pembuluh darah, selain mengurangi peradangan pada pembuluh darah yang rusak, HDL memblok oksidasi LDL. Semakin tinggi tingkat HDL, mengurangi resiko serangan jantung dan penyakit kardiovaskular.

Penyebab kolesterol:
1. Genetic
2. Kelebihan berat badan
3. Kurang gerak
4. Makan makanan yang banyak mengandung lemak jenuh dan kolesterol

Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya resiko aterosklerosis antara lain:
1. Tingginya kadar LDL kolesterol dalam darah
2. Tekanan darah yang tinggi (hipertensi)
3. Diabetes
4. Kegemukan
5. Kurang gerak
6. Merokok
7. Usia lanjutriwayat aterosklerosis dini dalam keluarga
8. Laki-laki

Efek Samping Kosmetika Pada Kulit


Kosmetika merupakan bahan yang digunakan untuk memelihara kulit, mempercantik diri, dan rias rupa, sehingga seseorang menjadi cantik, menarik dan lebih muda. Kosmetika, terutana jenis kosmetika dekoratif sering diperlukan untuk menunjang penampilan seseorang. Aplikasi kosmetika dekoratif terutama digunakan pada seni rias. Seni rias merupakan suatu seni yang memerlukan keterampilan dan pengetahuan khusus. Seni rias ini termasuk seni rias wajah, mata, bibir, kuku maupun rambut.

Dalam pemanfaatan kosmetika untuk menunjang penampilan, sebaiknya perlu diwaspadai bilamana terjadi efek samping yang mungkin timbul akibat pemakaiannya. Terjadinya efek samping pada pemakaian kosmetik dapat diakibatkan oleh berbagai hal. Diantaranya disebabkan oleh : kontak langsung dengan beberapa bahan sensitizer, pemakaian kosmetik yang berlangsung lama, cara pemakaian kosmetik yang salah, dan ketidakcocokan kulit seseorang trhadap bahan aktif atau bahan dasar yang terkandung dalam kosmetika.

Efek samping kosmetik yang sulit diramalkan terjadinya adalah berupa dermatitis kontak alergika yang ditandai dengan rasa gatal pada kulit dan dermatitis kontak iritan yang ditandai dengan rasa perih dan panas pada kulit. Efek samping yang lain dijumpai pada kulit dapat berupa biduran, rasa menyengat pada kulit, dan fotoreaksi yang merupakan kelainan kulit yang terjadi akibat paparan sinar matahari pada kulit yang menggunakan kosmetika.

Efek samping lain yang mungkin timbul akibat pemakaian kosmetika adalah : timbulnya komedo, jerawat, peradangan folikel dan kulit sensitif. Peradangan folikuler ditandai dengan terjadinya bintil-bintil kemerahan pada sekitar bulu rambut kulit. Sedangkan kulit sensitif ditandai dengan gangguan klinis berupa rasa gatal, terbakar, rasa menyengat atau rasa kencang pada kulit.

Pencegahan efek samping kosmetika yaitu dengan menggunakan kosmetik yang sesuai dengan jenis kulit. Pemakaian kosmetika sesuai dengan jenis kulit terutama diperhatikan kecocokannya terhadap kelembaban kulit, kandungan minyak kulit, warna kulit, dan daerah pemakaian pada kulit. Dalam setiap penggunaan kosmetika sebaiknya dilakukan uji ketahanan kulit terhadap kosmetikka tersebut. Cara ujinya yang sederhana adalah dengan mengoleskannya pada kulit kepala di belakang telinga. Bila pada uji tersebut terjadi kemerahan dan rasa gatal atau panas / perih pada kulit sebaiknya jangan menggunakan kosmetika tersebut, kecuali ada petunjuk lain.

Penanggulangan segera bila terjadi efek samping kosmetik yang dapat dilakukan adalah dengan menghentikan pemakaian kosmetik tersebut. Bilamana mengalami efek samping terhadap kosmetik yang dipakai, sebaiknya segera berobat untuk mencegah bertambah parahnya efek samping yang terjadi. Efek samping kosmetik yang berlarut-larut tidak segera ditangani akan mengakibatkan gangguan atau penyakit pada kulit. Penyakit ini diantaranya luka, infeksi, bercak.flek pada kulit hingga kanker kulit.
Dr. Hiendarto, SpKK
KLINIK MEDITAMA