Selasa, 17 Juni 2008

Andropause dan Cara Mengatasinya


Tidak dapat dipungkiri bahwa kita semua akan menjadi tua seiring dengan berjalannya waktu. Proses ini alamiah dan tidak dapat dihindari. Selama ini hanya sebagian besar orang yang sadar tentang proses penuaan ini, terutama kaum wanita.Perubahan yang terjadi pada diri wanita menampakkan gejala-gejala yang jelas yaitu ditandai dengan siklus haid yang menjadi tidak teratur dan kemudian berhenti sama sekali yang disebut dengan menopause. Menopause merupakan tanda terjadinya perubahan dari masa reproduksi menuju masa senja.
Sebenarnya kaum pria juga mengalami hal yang mirip namun tidak sama yang disebut sebagai andropause. Dikatakan mirip karena pada pria juga mengalami proses penuaan,Terjadi perubahan-perubahan fisik dan psikologis. Namun, andropause berbeda dengan menopause karena pada menopause terjadi perhentian fungsi reproduksi sedangkan pada andropause tidak terjadi perhentian namun hanya penurunan. Jadi jangan heran bila ada seorang kakek yang menikah dengan wanita muda dan kemudian mempunyai anak!
Andropause adalah sindroma( kumpulan gejala) klinik yang ditandai dengan perubahan fisik dan emosional yang dihubungkan dengan menurunnya kadar hormon androgen(termasuk Dehydroepiandosterone/DHEA, testosterone, growth hormone) dalam konsentrasi yang bermakna. Hormon- hormon tersebut berperan dalam aktifitas metabolisme tubuh seperti produksi sel darah merah,pembentukan massa tulang dan otot, metabolisme lipid, metabolisme karbohidrat, fungsi hati, perkembangan kelenjar prostat dan pertumbuhan rambut.
Gejala-gejala andropause yang dialami seseorang sering tidak jelas. Gejala tersebut mungkin hanya berupa:
· Mudah capai,lesu
· Menurunnya kekuatan otot dan massa otot
· Perubahan suasana hati(mood), lebih cepat marah, tersinggung dan menurunnya daya ingat
· Penurunan gairah seksual dan gagal ereksi
· Peningkatan lemak di daerah perut dan tubuh bagian atas
· Keropos tulang(osteoporosis) dan nyeri punggung
· Berkeringat dan gejolak panas( hot flash) yang terjadi secara bertahap
· Penurunan frekuensi ereksi pagi hari
· Bahkan dapat terjadi impotensi dan gangguan sirkulasi darah
Akibat dari gejala-ejala tersebut, tidak sedikit pria yang menjadi cemas, kurang percaya diri, sulit tidur, panik, gelisah, merasa tertekan yang berlanjut dengan depresi.
Disamping itu ada faktor-faktor resiko yan dapat memicu derajat keparahan gejala andropause yaitu penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular) dan kegemukan(obesitas). Kegemukan dapat menyebabkan penekanan terhadap jumlah testosteron.
Bila seseorang mengalami gejala tersebut, bisa jadi ia telah terkena andropause. Pemeriksaan laboratorium penting untuk membandingkan antara gejala yang dirasakan( subjektif) dan hasil pemeriksaan hormon( objektif) sehingga bila memang terbukti bahwa kadar hormon androgen mulai berkurang dapat dilakukan pengobatan secepatnya.
Pemeriksaan laboratorium mengukur kadar hormon androgen, salah satu diantaranya ialah hormon testosteron. Pemeriksaan hormon dilakukan dengan pengambilan darah yang kemudian diperiksa kadar hormon tersebut di dalam darah.
Kadar hormon testosteron mencapai puncaknya ketika pria berumur 20 tahun yaitu sebanyak 800-1200 nanogram/ desiliter. Kadar tersebut berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Penurunan kadar hormon dimulai ketika menginjak usia 30 tahun dengan penurunan sebesar 3,2 nanogram/ desiliter pertahun.
Pengobatan andropause dilakukan dengan hormone replacement therapy(HRT) atau yang dikenal dengan terapi sulih hormon. Pengobatan ini berlangsung dalam jangka waktu tertentu tergantung kondisi masing-masing individu. Hasil dari pengobatan ini biasanya dirasakan dalam waktu 3 -6 minggu. Gejala perbaikan tersebut antara lain perilaku membaik, emosi yang stabil, harga diri dan percaya diri kembali, energi meningkat baik dirumah maupun di lingkungan sosial, konsentrasi membaik, meningkatnya massa dan kekuatan otot. Manfaat lainnya adalah menjaga atau meningkatkan densitas tulang, dengan kata lain mencegah terjadinya osteoporosis.
Hal yang perlu ditekankan adalah bahwa pria harus dapat menerima keadaan ini, karena hal ini merupakan sebuah kenyataan yang tidak dapat dihindari. Ketidak siapan pria dalam menghadapi kondisi ini dapat menjadikan andropause sebagai hal yang menakutkan. Namun dengan pengetahuan dan persiapan sejak dini dapat mendukung kesiapan mental dalam menghadapinya. Terapi yang tepat dapat mencegah penuaan dini, sehingga masa senja dapat dilalui dengan bugar dan sehat(healthy ageing).
Untuk mencapai healthy ageing(tetap bugar di usia senja), maka pria harus memperahatikan hal-hal berikut:
Pertama dari segi jasmani
Makanan harus diperhatikan, karena dalam keadaan seperti ini, penyakit dapat dengan mudah mulai menyerang. Jangan mengkonsumsi obat-obatan berbentuk apapun yang katanya dapat mengembalikan semangat muda kembali, karena efek yang berlaku biasanya justru akan memperburuk kondisi sekarang. Kegiatan olahraga harus dijalani dengan tidak mengkonsumsi alkohol maupun rokok. Selain itu diperlukan istirahat( tidur) teratur.
Kedua dari segi psikologis
Mengurangi stress dan mulai bersosialisasi dalam lingkungan dapat membantu ketenangan jiwa dan emosi, selain itu dapat ditingkatkan juga kehidupan rohani. Dalam arti hidup tidak hanya sekedar menjadi pekerja, ayah atau suami tetapi mensyukuri hidup sebagai ciptaan Tuhan yang pastinya diciptakan untuk tujuan dan maksud yang mulia.
Oleh:
dr. Samuel Setiawan
Dokter Umum
KLINIK MEDITAMA

Referensi:
Kompas tanggal 10 September 2001
Kompas tanggal 5 Juli 2002
Kompas tanggal 30 Januari 2006
Wikipedia, the free encyclopedia
Articleby Brock Smith B.Ph, B.S, Pharm D and Paul Hueseman, Doctor of Pharmacy

Pemeriksaan Urodinamika


Diagnosis yang akurat merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan pengobatan yang tepat terhadap suatu penyakit atau gangguan fungsi organ-organ tubuh. Demikian pula dalam menentukan diagnosis gangguan saluran kemih bagian bawah, hyaitu kandungan kemih dan uretra. Meskipun dalam mendiagnosa gangguan saluran kemih bagian bawah pada beberapa pasien cukup dengan melihat gejala ddan pemeriksaan fisik saja, namun banyak pasien lainnya memerlukan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan URODINAMIKA merupakan salah satu pemeriksaan penunjang yang sangat membantu untuk mengetahui gangguan fuungsi saluran kemih bagian bawah.

APA YANG DIMAKSUD DENGAN PEMERIKSAAN URODINAMIKA?
Pemeriksaan URODINAMIKA adalah suatu perangkat pemeriksaan obyektif untuk mengetahui fungsi kandungan kemih dan merupakan pemeriksaan penunjang yang cukup akurat untuk menentukkan jenis dan penyebab gangguan pada saluran kemih bagiian bawah, seperti inkontinensia (beser kemih) atau retensio urin ( kesulitan berkemih ). Pemeriksaan URODINAMIKA simpel meliputi: Uroflowmetry, Cystometrography dan pengukuran volume residual urine.

APA MANFAAT PEMERIKSAAN URODINAMIKA?
Pemeriksaan URODINAMIKA dapat:
1. Menelusuri fungsi dan gejala gangguan fungsi kandungan kemih secara objektif dan akurat
2. Memberikan penjelasan patofisiologi disfungsi saluran kemih bagian bawah.
Dengan demikian dapat digunakan oleh dokter untuk menentukan strategi terapi yang tepat, memberikan edukasi kepada pasien, dan mengevaluasi kemajuan terapi.

SIAPA YANG MEMERLUKAN PEMERIKSAAN URODINAMIKA?
Pemeriksaan URODINAMIKA diindikasikan bagi para pasien yang mengalami gangguan atau disfungsi saluran kemih bagian bawah ( kandungan kemih dan uretra/saluran kemih), seperti:
1. Inkontinensia (beser kemih aatu tidak dapat menahan kencing)
2. Retensi urin (sulit berkemih)
3. Gekjala frekuensi/urgensi (sering berkemih)
4. Kandung kemih neurogenik (ganguan kandung kemih karena kelainan persyarafan)

BAGAIMANA CARA PEMERIKSAAN URODINAMIKA ( CYSTOMETROGRAPHY )?
Dengan memasukan kateter berisi transduser untuk mengukur tekanan ke dalam kandungan kemih dan rektum dan kateter tersebut ddihubungkan dengan komputer. Kemudian memasukan cairan steril ke dalam kandungan kemih. Selama fase pengisian tersebut komputer akan memberikan informasi mengenai tekanan kandung kemih, dan rektum, refleks kandungan kemih dan kapasitas kandungan kemih. Setelah kandung kemih penuh, semua perlengkapan dilepas dan dilanjutkan dengan pemeriksaan uroflowmetry, dimana pasien berkemih dan ditampung pada sebuah alat khusus untuk mengukur laju pancaran urine. Dan terakhir sisa urin yang masih tersisa di kandung kemih diukur volumennya. Rangkaian pemeriksaan ini relatif tidak lama, hanya memerlukan waktu ± 30 menit.

Oleh:
Dr. Hadi Kurniawan, Sp RM
KLINIK MEDITAMA

Meratakan Kulit Wajah yang Lubang-Lubang karena Bekas Jerawat

Kulit wajah yang mulus dan rata merupakan dambaan setiap insan, terutama pada wanita. Namun demikian adakalanya pada kulit wajah dijumpai adanya lubang-lubang atau cekungan-cekungan, sehingga kulit menjadi tidak mulus dan tidak rata lagi. Permukaan wajah yang tidak rata ini, dapat mengganggu penampilan seseorang. Banyak cekungan pada kulit wajah, selain menyebabkan wajah menjadi kurang menarik juga dapat menurunkan rasa percaya diri seseorang.

Terdapat banyak penyebab yang dapat menimbulkan lubang-lubang atau cekungan-cekungan pada kulit. Penyebab tersering timbulnya cekungan pada kulit wajah adalah cekungan akibat bekas jerawat. Cekungan bekas jerawat umumnya terjadi karena penderita jerawat memencet-mencet atau bahkan meng-kuwik-kuwiki jerawat sendiri. Pemencetan atau peng-kuwikan jerawat ini, selain dapat menyebabkan infeksi pada kulit, juga dapat meninggalkan bekas luka pada kulit yang apabila telah menyembuh dapat meninggalkan jaringan parut berupa cekungan atau lubang pada kulit.

Terdapat 3 tipe cekungan atau lubang pada kulit akibat jaringan parut bekas jerawat:
1. Tipe Boxar yaitu tipe lubang yang dalam dan dasarnya datar.
2. Tipe Roling yaitu tipe cekungan yang dangkal atau landai.
3. Tipe Ice Pick yaitu tipe lubang yang kecil, dalam dan runcing. Tipe ini perlu diwaspadai karena lubangnya dapat menembus beberapa lapisan kulit.

Pencegahan utama agar tidak terjadi cekungan oleh jaringan parut bekas jerawat, adalah dengan jalan:
1. Menghindari pemencetan atau peng-kuwikan sendiri pada jerawat
2. Pengobatan jerawat secepatnya, terutama pada jerawat yang bernanah ( terinfeksi )
3. Cucilah tangan dan jari-jari anda sebelum menyentuh jerawat tersebut, berhati-hatilah jari-jari anda bisa membawa kuman atau bakteri lain yang bisa memperparah jerawat
4. Gunakan pembersih wajah yang sesuai dengan jenis kulit anda, gunakan sesuai dengan aturan pakai dan sesuaikan dengan tujuan penggunaannya (kalau untuk tujuan refresing sesuaikan saja dengan aturan pakai. Tetapi kalau untuk membersihkan wajah gunakan seperlunya saja / jangan terlalu sering, karena pembersih wajah dapat mengikis / menipiskan lapisan kulit )

Untuk mengatasi bila telah terjadi cekungan-cekungan atau lubang-lubang pada kulit karena bekas jerawat adalah dengan jalan berobat ke dokter kulit. Pengobatan atau perawatan yang diberikan bertujuan untuk mengurangi kedalaman lubang atau cekungan bekas jerawat dan meratakan permukaan kulit yang cekung dengan permukaan kulit disekitarnya. Pengobatan dan perawatan tersebut antara lain dengan jalan: operasi kecil pada lubang bekas jerawat tersebut, chemical peeling, mikrodeemabrasi dan pemberian obat-obatan krim untuk memperbaiki pertumbuhan kulit.

Oleh:
Dr. Hiendarto, Sp KK
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
KLINIK MEDITAMA

Mengatasi Flek / Bercak Kehitaman Pada Kulit Wajah dan Badan


Memiliki penampilan yang cantik dengan kulit yang putih bersih merupakan dambaan setiap wanita. Namun dengan adanya flek / bercak kehitaman pada wajah dapat mengurangi kecantikan tersebut. Flek / bercak kehitaman pada kulit terutama pada daerah wajah, merupakan masalah yang sering dikeluhkan. Adanya flek atau bercak kehitaman pada wajah selain dapat mengganggu penampilan seseorang juga dapat menjadikan seseorang kurang PeDe (percaya diri).
Seiring dengan pertambahan usia, pada seseorang dapat timbul bercak – bercak kehitaman terutama pada kulit daerah wajah dan lengan. Terdapat berbagai faktor penyebab timbulnya bercak kehitaman pada kulit. Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya bercak kehitaman tersebut adalah : paparan sinar matahari, sinar ultraviolet, bekas infeksi atau peradangan, bekas jerawat, asap rokok, asap kendaraan bermotor, penggunaan kosmetika yang tidak sesuai dan kurangnya asupan diet yang mengandung antioksidan.
Untuk mencegah agar tidak timbul bercak kehitaman pada kulit, diperlukan usaha untuk menghindari atau setidak-tidaknya mengurangi faktor penyebab timbulnya bercak kehitaman tersebut. Usaha tersebut dapat dilakukan antara lain dengan jalan menghindari paparan terik sinar matahari dan sinar ultraviolet, segera berobat bila dijumpai infeksi / peradangan pada kulit atau bila timbul jerawat. Hindari memencet-mencet jerawat dengan kuku, pantang/mengurangi rokok dan menghindari asap rokok / asap kendaraan bermotor, gunakanlah kosmetika yang sesuai dengan kondisi kulit dan bila timbul alergi / iritasi akibat kosmetika segera berobat ke dokter, serta makanlah makanan yang mengandung antioksidan atau minum suplemen antioksidan bila masih kurang mencukupi asupannya dalam diet.
Namun demikian bagi yang sudah terlanjur terdapat bercak/ flek kehitaman pada kulit, tidak perlu berkecil hati atau minder. Sekarang telah terdapat berbagai macam teknik untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dari yang sekedar menutupi bercak tersebut dengan kover mark atau kosmetik penutup noda, sampai teknik perawatan untuk menyamarkan dan menghilangkan bercak / flek kehitaman tersebut. Sekarang di Klinik Meditama yang beralamat di Jln. KH. Ahmad Dahlan 9 Semarang (di daerah Kawasan Simpang Lima, Semarang) sudah tersedia perawatan kulit untuk mengatasi permasalahan bercak / flek kehitaman pada kulit tersebut. Dengan menggunakan teknik peeling khusus ini, dapat mengurangi dan menghilangkan bercak / flek kehitaman pada kulit wajah secara bertahap. Perawatan dengan teknik peeling ini juga dilengkapi dengan krim – krim untuk perawatan kulit sehari-hari. Perawatan kulit ini menggunakan berbagai krim yang terbukti aman dan efektif untuk digunakan sehari – hari dengan hasil yang cukup memuaskan.
Dr. Hiendarto SpKK
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
KLINIK MEDITAMA

Pemeriksaan Laboratorium Fungsi Hati


Pendahuluan

Hati / hepar / liver merupakan organ metabolik terbesar dalam tubuh manusia. Oleh karena itu hati mempunyai berbagai macam fungsi, diantarannya:
1. Vaskuler – menimbun dan filtrasi darah
2. Ekskresi – membentuk empedu dan mengeluarkanya ke usus, juga bilirubin, cholesterol, garam empedu → empedu
3. Metabolik – Karbohidrat, protein, lemak, vitamin
4. Pertahanan tubuh – detoksifikasi bahan – bahan beracun, dengan : konjugasi reduksi, metilasi, asetilasi, oksidasi, hidroksilasi – fagositosi – dan pembentukan antibodi.
Dalam fungsi ekskresi maka hati akan mengeluarkan bahan-bahan metabolit seperti empedu, bilirubin, kolesterol dan sebagainya melalui saluran pencernaan, untuk dibuang atau menjadi metabolit lain.

Banyak faal metabolik yang dilakukan oleh jaringan hati, maka ada banyak pula - lebih dari 100 - jenis test yang mengukur reaksi faal hati. Semuanya, disebut sebagai “test faal hati”
Sebenarnya hanya beberapa yang benar-benar mengukur faal hati. Hanya 1-3 diantaranya yang menjadi test standart atau utama. Tetapi perlu diingat juga bahwa tidak ada tes tunggal yang efektif mengukur faal hati secara keseluruhan. Beberapa test tersebut ada yang terlalu peka sehingga tidak khas, sebagaian lagi dipengaruhi pula oleh faktor-faktor di luar hati, sebagian lagi sudah absolete.
Oleh karena itu, makin banyak tes yang diminta, makin besar pula kemungkinan untuk mendapatkan definisi biokimia. Namun demikian, cara pemeriksaan shotgun semacam itu akan menimbulkan kebingungan. Jadi sebaiknya memang memilih beberapa test saja.
Beberapa kriteria yang dapat dipakai untuk menentukan test tersebut antara lain, dapatnya dikerjakan tes tersebut secara baik dengan sarana yang memadai, segi kepraktisan, biaya, stress yang dibebankan kepada penderita, kemampuan diagnostik dari tes tersebut, dan lain-lainnya.
Secara khusus, pada pengujian kerusakan hati, ganguan biokimia yang terlihat adalah peningkatan permeabilitas dinding sel, berkurangnya kapasitas sintesa, terganggunya faal ekskresi, berkurangnya kapasitas penyimpanan, terganggunya faal deteksifikasi peningkatan reaksi mesenkimal dan imunologi yang abnormal.

Kesan Hanya SGOT

Namun apabila kita membahas uji faal hati atau fungsi hati, biasanya hanya diidentikan dengan pemeriksaan Aspartate Aminotransferase (AST) yang di Indonesia sering disebut SGOT. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui ‘AST seseorang meningkat atau tidak’. AST itu sendiri adalah salah satu enzim di hati. AST ini memang bisa juga keluar dari sel otot, sel darah merah atau dari lokasi lainnya. Namun dari penelitian, level AST akan meningkat 10 sampai 20 kali dari batasan normal pada penyakit hepatitis (radang hati) atau hepatotoxicity (keracunan hati).
Peningkatan ini terjadi secara cepat (akut) yakni 1-2 hari setelah virus atau toksin masuk. Dan akan normal kembali pada hari ke-3 sampai hari ke-6, itupun jika kita berhasil mengatasi virus atau toksinnya. Contoh penyakit hati yang akut adalah hepatitis A dan Hepatitis B.
Namun demikian, apabila peningkatan AST hanya 3 atau 10 kali lipat dari nilai normal, kita harus tetap waspada. Sebab ada kemungkinan terjadinya penyakit hati yang kronik. Untuk itu pemeriksaan lebih lanjut sangatlah penting karena ada banyak penyebab penyakit hati lainnya selain infeksi. Contoh penyakit hati yang kronik adalah Hepatitis C, Sirosis Hepatitis (Gagal Hati), Kanker hati atau gara-gara minum alkohol atau keracunan obat.
Pemeriksaan laboratorium yang ada nerupakan pemeriksaan penunjang ataupun dalam diagnosis. Dalam hal ini anamnesis dan pemeriksaan dokterlah yang menjadi rujukan. Karena melalui pemeriksaan dokter akan dilakukan anamnesis untuk mengarahkan jenis penyebab penyakit kemudian menegakan diagnosis penyakit yang selanjutnya akan dilakukan terapi atau pengobatan.

Banyak Jenis Test

Dalam melihat gangguan faal biokimia mana yang ingin diketahui dan mempertimbanngkan kriteria di atas maka test-test yang ada dapat dikelompokkan menurut suatu program bertahap seperti yang seringkali ditawarkan dalam tes pemeriksaan tubuh untuk cek (general check up)
Pemeriksaannya misalnya berdasarkan zat warna/empedu: bilirubin serum, bilirubin urin (kualitatif), urobilinogen urin (kualitatif), stercobilin tinja (kualitatif), asam empedu. Untuk fungsi up take dan detoksikasi digunakan pemeriksaan BSP dan ICG.
Fungsi metabolik terhadap makronutrien maka diperiksa protein, protein plasma, urea, karbohidrat ddan lipid. Pemeriksaan hati terhadap pembentukan ensim dilakukan pemeriksaan: Transaminase (SGOT dan SGPT), Alkali Fosfatase (GT), Leucin Dehydrogenase (LDH), Cholineterase (CHE), dsb.
Terdapat juga tes laboratorium yang dapt mendeteksi produksi immunoglobulin (kekebalan humoral), yaitu: Anti mitochondrial antibodi (A.M.A), Smoth Muscle Antibodi (S.M.A),Anti Nuclear Antibodi (A.N.A) dan penentuan kadar Ig A, Ig G, Ig M.

Penutup

Hati ternyata mempunyai fungsi banyak, sehingga menjadikannya tidak adanya satuu tes yang dapat mengukur dengan baik seluruh fungsi hati.
Disamping itu, hati mempunyai kapasitas cadangan fungsi yang sangat besar sehingga hasil tes laboratorium harus ddi interpretasikan dengan baik. Hasil normal dari tes faal hati belum bisa dijadikan patokan tidak ada gangguan faal, sebaliknya hasil pemeriksaan laboratorium tidak normal: tidak selalu menjamin adanya gangguan faal hati.
Dr. Purwanto AP SpPK (K)
KLINIK MEDITAMA