Selasa, 17 Juni 2008

Pemeriksaan Urodinamika


Diagnosis yang akurat merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan pengobatan yang tepat terhadap suatu penyakit atau gangguan fungsi organ-organ tubuh. Demikian pula dalam menentukan diagnosis gangguan saluran kemih bagian bawah, hyaitu kandungan kemih dan uretra. Meskipun dalam mendiagnosa gangguan saluran kemih bagian bawah pada beberapa pasien cukup dengan melihat gejala ddan pemeriksaan fisik saja, namun banyak pasien lainnya memerlukan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan URODINAMIKA merupakan salah satu pemeriksaan penunjang yang sangat membantu untuk mengetahui gangguan fuungsi saluran kemih bagian bawah.

APA YANG DIMAKSUD DENGAN PEMERIKSAAN URODINAMIKA?
Pemeriksaan URODINAMIKA adalah suatu perangkat pemeriksaan obyektif untuk mengetahui fungsi kandungan kemih dan merupakan pemeriksaan penunjang yang cukup akurat untuk menentukkan jenis dan penyebab gangguan pada saluran kemih bagiian bawah, seperti inkontinensia (beser kemih) atau retensio urin ( kesulitan berkemih ). Pemeriksaan URODINAMIKA simpel meliputi: Uroflowmetry, Cystometrography dan pengukuran volume residual urine.

APA MANFAAT PEMERIKSAAN URODINAMIKA?
Pemeriksaan URODINAMIKA dapat:
1. Menelusuri fungsi dan gejala gangguan fungsi kandungan kemih secara objektif dan akurat
2. Memberikan penjelasan patofisiologi disfungsi saluran kemih bagian bawah.
Dengan demikian dapat digunakan oleh dokter untuk menentukan strategi terapi yang tepat, memberikan edukasi kepada pasien, dan mengevaluasi kemajuan terapi.

SIAPA YANG MEMERLUKAN PEMERIKSAAN URODINAMIKA?
Pemeriksaan URODINAMIKA diindikasikan bagi para pasien yang mengalami gangguan atau disfungsi saluran kemih bagian bawah ( kandungan kemih dan uretra/saluran kemih), seperti:
1. Inkontinensia (beser kemih aatu tidak dapat menahan kencing)
2. Retensi urin (sulit berkemih)
3. Gekjala frekuensi/urgensi (sering berkemih)
4. Kandung kemih neurogenik (ganguan kandung kemih karena kelainan persyarafan)

BAGAIMANA CARA PEMERIKSAAN URODINAMIKA ( CYSTOMETROGRAPHY )?
Dengan memasukan kateter berisi transduser untuk mengukur tekanan ke dalam kandungan kemih dan rektum dan kateter tersebut ddihubungkan dengan komputer. Kemudian memasukan cairan steril ke dalam kandungan kemih. Selama fase pengisian tersebut komputer akan memberikan informasi mengenai tekanan kandung kemih, dan rektum, refleks kandungan kemih dan kapasitas kandungan kemih. Setelah kandung kemih penuh, semua perlengkapan dilepas dan dilanjutkan dengan pemeriksaan uroflowmetry, dimana pasien berkemih dan ditampung pada sebuah alat khusus untuk mengukur laju pancaran urine. Dan terakhir sisa urin yang masih tersisa di kandung kemih diukur volumennya. Rangkaian pemeriksaan ini relatif tidak lama, hanya memerlukan waktu ± 30 menit.

Oleh:
Dr. Hadi Kurniawan, Sp RM
KLINIK MEDITAMA

Tidak ada komentar: