Jumat, 26 September 2008

Perawatan Kulit Wajah untuk Kulit yang Sensitif

Perawatan kulit terutama kalit wajah, diperlukan untuk menunjang penampilan agar senantiasa menarik dan tampil prima, penampilan keseluruhan seseorang akan menarik karena keadaan kulit yang sehat, segar dan bersih. Namun demikian dalam perawatan kulit kadang dijumpai keadaan kulit yang sensitive.

Kulit yang sensitive merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan kulit yang mudah mengalami kelainan (cepat bereaksi) terutama alergi/iritasi terhadap kebanyakan kosmetika/produk perawatan tubuh. Kulit yang sensitive ditandai dengan gangguan berupa rasa gatal, terbakar, rasa menyengat, atau rasa kencang pada kulit, dan kemerahan pada kulit. Kelainan ini disebabkan oleh penipisan lapisan tanduk dari epidermis, fungsi perlindungan kulit dalam menutup tubuh mengalami penurunan, sehingga kulit mudah bereaksi (sensitive) terhadap bahan-bahan penyebab iritasi maupun bahan penyebab alergi. Beberapa bahan dalam produk kosmetika/obat oles yang dapat mengakibatkan alergi/iritasi pada kulit tipe sensitive diantaranya: pengawet, pewarna, pewangi, lanolin, formaldehyde, PABA, benzophenones, antibiotika tropical, krim/losio yang mengandung pewangi/pengawet, vit E, aloe vera preparat herbal alami.

Terdapat empatsub-tipe kulit sensitif: tipe berjerawat, tipe rosasea, tipe stinging (rasa menyengat/seperti terbakar), dan tipe alergik.

Tipe Berjerawat. Pada tipe ini jerawat/komedo dapat timbul beberapa hari setelah pemakaian kosmetik terutama yang mengandung sodium lauryl sulfat.
Tipe Rosasea. Hampir mirip tipe berjerawat, disertai dengan kulit wajah kemerahan dengan pelebaran pembuluh darah yang jelas. Perawatan kulit untuk tipe ini ditunjukan untuk mencegah kekambuhan dengan menggunakan bahan-bahan yang memiliki kegunaan anti-peradangan. Bahan-bahan ini diantaranya: sulfur, zinc, sulfacetamide, quadrinone, niasianamid, ekstrak licorice, ekstrak mentimun, lidah buaya, gandum, dan chamomile.
Tipe Stinging. Pada tipe ini sering timbul keluhan berupa rasa terbakar, tersengat, gatal-gatal pada penggunaan kosmetik baik disertai/tanpa ujud kelainan pada kulit. Rasa terbakar ini dapat timbul 1 jam setelah pemakaian kosmetika.
Tipe Alergik. Alergi dapat terjadi karena pemakaian parfum, deodorant, produk perawatan kulit, produk perawatan rambut, dan kosmetik kuku.

Produk perawatan kulit untuk kulit sensitive sebaiknya bersifat natural, melembabkan kulit dan tidak mengandung alcohol serta bahan-bahan yang menyebabkan iritasi (misalnya: pewarna buatan, parfum, surfaktan atau paraben). Kulit sensitive merupakan kulit yang memiliki tekstur tipis atau halus. Kulit tipe ini, kulit ini umumnya kering, rapuh, dan mudah mengalami alergi. Perubahan suhu dan beberapa diterjen, kosmetik serta alkohhol (yang digunakan di kulit) dapat menyebabkan iritasi, berupa bercak merah pada kulit dengan pembuluh darah yang kelihatan.

Jika memiliki kulit ini, gunakan lotion atau krim tabir surya. Pilihan produk yang tidak mengandung allergen potensial seperti PABA atau pewangi. Tiap malam gunakan krim pelembab pada wajah sebelum beristirahat malam. Minyak essential untuk kulit sensitive diantaranya minyak charmomile, Lavender, Neroli, Rose dan Sandalwood. Jika terjadi alergi/iritasi segera berobat. Penyebab iritasi/alergi selanjutnya diwaspadai.
Dr. Hiendarto, Sp KK
KLINIK MEDITAMA