Minggu, 29 Juni 2008

Permasalahan Kulit Kering pada Ruangan ber-AC

Pada saat ini sudah banyak bangunan yang menggunakan penyejuk ruangan atau AC. Ruangan yang ber-AC dapat dijumpai di ruangan tempat kerja, di perkantoran, tempat- tempat umum hingga di perumahan. Memang kebutuhan akan ruangan yang sejuk dan dingin akhir-akhir ini semakin meningkat, karena suhu udara di luar ruangan yang makin panas dan membuat gerah.

Bekerja dalam ruangan ber-AC menjadikan kita tidak merasa gerah sehingga lebih betah berkerja. Namun demikian pada ruangan yang ber-AC umumnya memiliki tingkat kelembaban udara yang lebih rendah (udara menjadi lebih kering). Tanpa kita sadari, udara yang kering ini akan menjadikan air yang terkandung dalam kulit kita mengalami penguapan lebih banyak. Akibatnya kulit juga menjadi kering.

Kulit yang kering, bukanlah kulit yang sehat. Hal ini karena pada kulit yang kering ini mengalami rekahan-rekahan halus (bagaikan tanah sawah yang mengalami kerkeringan). Akibatnya kulit menjadi tampak kusam, bersisik dan terasa gatal.

Gatal pada kulit akan menjadikan kita menggaruk kulit yang gatal tersebut. Garukan pada kulit akan memperparah keadaan kulit, antara lain dapat menyebabkan bekas garukan dan lecet pada kulit. Kulit menjadi lebih mudah mengalami iritasi, alergi dan infeksi karena pertahanan kulit berkurang akibat permukaan kulit yang tidak utuh lagi.

Skematis:

Ruang ber-AC udara kering kulit kering kulit kusam, bersisik, gatal garukan kulit lecet mudah alergi, iritasi, dan infeksi.

Tanya jawab

Bagaimana perawatan kulit yang mengalami kekeringan pada orang yang bekerja / menghabiskan sebagian besar waktunya pada ruangan yang ber-AC?

Untuk perawatan kulit bagi orang yang banyak menghabiskan waktunya di ruangan ber-AC adalah dengan menjaga kulit selalu lembab.

Apakah menjaga kelembaban kulit ini dengan selalu membasahi kulit dengan air agar selalu basah sehingga kulit menjadi lembab?

Menjaga kelembaban kulit bukan berarti dengan selalu membasahi kulit dengan air. Apabila kulit hanya dibasahi dengan air, maka air pada permukaan kulit akan menguap, dan selanjutnya air dalam kulit juga akan menguap, sehingga kulit tetap mengalami kekeringan.

Lalu bagaimanakah caranya mempertahankan agar kulit tidak mengalami kekeringan dan selalu terjaga kelembabanya?

Untuk menjaga agar kulit tetap lembab ini diperlukan pelembab pada kulit. Kulit sebenarnya telah memiliki mekanisme perlindungan untuk menghindari kekeringan. Kulit mengeluarkan minyak dari kelenjar minyak kulit. Minyak kulit ini akan melapisi permukaan luar kulit, sehingga kandungan air dalam kulit menjadi tidak mudah mengalami penguapan. Namun demikian pada kondisi yang ekstrem, seperti dalam ruangan baer-AC, diperlukan pelembab tambahan untuk mengatasinya.


Dr. Hiendarto, Sp KK
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
KLINIK MEDITAMA