Senin, 23 Juni 2008

Keringat dan Bau Badan


Keringat yang berlebihan sering mengganggu aktivitas, apalagi bila disertai dengan adanya bau badan. Bau badan sering mengganggu orang di sekitarnya karena bau yang terlalu meyengat. Bau badan yang mengganggu itu kadang-kadang tidak disadari oleh yang bersangkutan sampai ada keluarga atau kawan yang memberitahu. Sumber Bau badan dapat dari kulit atau alat tubuh yang lain. Sumber bau badan pada kulit dapat dari kelenjar keringat, kelenjar minyak, rambut, kuku, sisik kulit.
Kelenjar Keringat ada dua macam: kelenjar ekrin (kecil dan dangkal, keringat lebih encer) dan kelenjar apokrin (besar, dalam, keringat lebih kental).

Ø Lokasi kelenjar ekrin paling banyak di telapak tangan, kaki, dahi, dan ketiak. Kelenjar ini dipengaruhi saraf otonom (kolinergik). Produksi keringat ini meningkat pada aktifitas fisik, emosi, rangsang seksual. Panas yang dihasilkan akibat aktivitas dan metabolisme digunakan untuk menguapkan keringat dan mendinginkan tubuh. Bersama keringat keluar pula beberapa garan dan sisa metabolisme dari protein dan bahan makanan yang dimakan. Sisa bahan makanan seperti bawang putih, bawang merah, obat-obatan dapat di keluarkan lewat keringat menghasilkan bau yang khas. Kelainan metabolisme / penyakit tertentu dapat menimbulkan bau keringat, misal phenilketonuria (bau handuk basi).
Ø Lokasi kelenjar apokrin paling banyak di ketiak, putting susu, kelamin, saluran telinga luar. Pada pria kelenjar ini lebih besar dan banyak sehingga bau lebih tajam. Pengeluaran kelenjar keringat ini dipengaruhi oleh saraf adrenergik.
Keringat awalnya tidak bau, tetapi adanya mikroba di permukaan kulit yang menguraikan keringat dan zat yang terkandung inilah yang menyebabkan bau tidak sedap. Bulu / rambut ketiak merupakan penyebab tidak langsung timbulnya bau badan yang menyengat karena terjadinya timbunan sekresi ketiak dan bakteri.
Bau tidak normal atau berlebihan dari kulit disebut bromhidrosis atau osmohidrosis. Ada dua jenis : apokrin bromhidrosis (karena penguraian bakteri dari keringat apokrin terutama di ketiak) dan ekrin bromhidrosis (karena keringat ekrin yang berlebihan meyebabkan pelunakan lapisan keratin, keratin ini selanjutnya diuraikan bakteri sehingga timbul bau, biasanya di telapak kaki dan lipat paha).
Kelenjar minyak: dapat menimbulkan bau seperti mentega, keju atau bau tengik. Hal ini terjadi akibat peguraian sebum/minyak kulit oleh bakteri secara enzimatik.
Bau badan dari rambut, kuku dan sisik kulit, terutama karena penguraian lapisan lemak atau lapisan tanduk kulit oleh penyakit jamur atau infeksi bakteri.
Penanganan bau badan: membersihkan secara teratur dengan sabun antiseptik, mencukur bulu ketiak, menggunakan deodoran antiperspiran, menetralisir bau badan dengan parfum, pengobatan terhadap penyakit yang mendasarinya, bedah kulit, iontoforesis, injeksi botox. Cara tradisional dengan jalan mengoleskan air kapur atau remasan daun sirih atau larutan tawas setiap kali selesai mandi. Larutan/remasan daun sirih di atas biasanya dioleskan pada bagian badan yang menjadi sumber bau keringat seperti ketiak atau leher bagian belakang.

Dr. Hiendarto, SpKK
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
KLINIK MEDITAMA